Pembahasan
Kewirausahaan
Dalam Konteks Bisnis
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata enterpreneurship yang
berarti perilaku dinamis, berani mengambil resiko, reaktif, dan berkembang. Menurut Impres No.
4 Tahun 1995 tentang GNMMK yaitu Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan adalah sikap,
semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang
lebih besar.
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna
mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi,
tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan
(Menurut Robin, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa kewirauasahaan adalah suatu
proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal,
jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
B. Konsep Konteks Bisnis
Untuk memahami tentang bisnis, pertama kita harus
mengetahui apa yang di maksud dengan bisnis.
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat (Skinner, 1992).
Produk yang dihasilkan dan diperdagangkan oleh
kegiatan bisnis mencakup keseluruhan tangible goods dan intangible goods.
Pengertian bisnis lainnya diberikan oleh Griffin dan
Ebert (1966), “Business is an organization that provides goods or services in
order to earn profit.” Sejalan dengan definisi tersebut, aktivitas bisnis
melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit/laba.
·
Etika Bisnis
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa
Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan
istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,
tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Ø Terminius
Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu
pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
Ø Manner dan
Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat)
yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat
dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
C.
Kepemimpinan
Usaha Dalam Konteks Bisnis
Pengertian Kepemimpinan dalam suatu organisasi bisnis,
kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik
sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang
lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha,
1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
Dari
pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1)
Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi
kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) Didalam
kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh
pemimpin, dan
3)
Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya
terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk
mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi
dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin
dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus
mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya
untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif
dalam usaha mencapai tujuan.
D. Langkah Usaha Dalam Berbisnis
1.
Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Ciri-ciri
wirausaha yang berhasil (Kasmir)
a)
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi
untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui
langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
b) Inisiatif
dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
c) Berorientasi
pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan,serta
kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha
yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik disbanding sebelumnya.
d) Berani
mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e) Kerja keras.
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya
untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f) Bertanggungjawab
terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan
datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi
juga moral kepada berbagai pihak.
g) Komitmen
pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dana direalisasikan.
h)
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para
pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Memulai Usaha/Bisnis Baru
Menurut Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl (2000:14)
ada tiga tipe aktivitas kewirausahaan, yakni:
1.
Dengan
konsep baru dan bisnis baru, yaitu dengan mengembangkan produk baru atau ide
baru, dan mengembangkan bisnis dengan konsep baru. Seperti Bill Gates dengan
Microsoft.
2.
Konsep yang
sudah ada, tetapi dengan bisnis baru, yakni orang yang memulai bisnis baru
berdasar pada konsep lama dengan menyediakan sesuatu yang baru atau lebih baik.
3.
Dengan
konsep yang sudah ada dan bisnis yang sudah ada, yakni orang yang membeli
perusahaan yang sudah ada tanpa perencanaan untuk mengubah operasi perusahaan.
Delapan anak
tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
1.
Mau kerja keras (capacity for hard work)
2. Bekerjasama
dengan orang lain (getting things done with and through people)
3. Penampilan
yang baik (good appearance)
4. Yakin (self
confidence)
5. Pandai
membuat keputusan (making sound decision)
6. Mau menambah
ilmu pengetahuan (college education)
7. Ambisi untuk
maju (ambition drive)
8.
Pandai berkomunikasi (ability to communicate)
E. Manfaaat dan Resiko Dalam Berbisnis
Ø Manfaat
Berbisnis
Ada beberapa
manfaat berbisnis, antara lain :
·
Kebebasan menentukan masa depan sendiri
Dalam
berbisnis belum tentu kita akan berhasil, apalagi menjadi kaya. Tenang saja, jangan
sampai pernyataan ini membuat semangat kita kendor dalam berbisnis. Ini hanya
persentase yang kecil dibandingkan dengan yang berhasil dan meraih kekayaan
dengan berbisnis.
Namun
apabila kesuksesan dan kekayaan tidak dapat kita hasilkan dengan berbisnis,
tetapi paling tidak kita telah mendapatkan hasil azasi yang paling hakiki,
yaitu kebebasan menentukan masa depan sendiri. Harga sebuah kebebasan sulit
bahkan tidak dapat dinilai. Bayangkan bagaimana jadinya negeri kita ini,
seandainya terus-menerus dijajah oleh Bangsa asing tanpa adanya kebebasan.
·
Membuka lapangan kerja
Dengan
berbisnis, kita juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, walaupun pada
awalnya hanya mempekerjakan dua sampai tiga orang, lumayan lah membantu program
pemerintah mengurangi angka pengangguran. Bagaimana kalau seribu pebisnis
muncul dan masing-masing merekrut 2 sampai 3 orang karyawan, maka 2000 sampai
3000 orang pengangguran terserap. Membuka lapagan pekerjaan adalah perbuatan
mulia karena mengurangi pengangguran dan memberikan penghidupan yang lebih
layak bagi orang lain.
·
Meningkatkan status ekonomi dan sosial
Dengan
berbisnis dapat meningkatkan status ekonomi dan status sosial, dari yang
sebelumnya seorang pengangguran tanpa adanya penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup, otak yang tidak terasah, dan harga diri yang rendah, sekarang
dapat bekerja dan merasa berharga di mata keluarga dan masyarakat.
Manfaat kewirausahaan menurut para
ahli
Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa
pemilik bisnis mikro, kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih
keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja
di suatu perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha
sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau
menengah.
Thomas W
Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1.
Memberi peluang dan kebebasan
Kewirausahaan
memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha
sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai
tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka dan
memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan
cita-citanya.
2.
Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin
banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.
3.
Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang
menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang
menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang
wirausahawan, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau
menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama saja.
4.
Memiliki peluang untuk meraih keuntungan
Walaupun
pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan, keuntungan
berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha
sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan
diantara mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam
daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama.
5.
Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan
dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
Pengusaha
atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling
dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling
merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan
pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam
bertahun-tahun.
6.
Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai
dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang
didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa
kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan kewirausahawan yang
berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan
mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka
menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Wirausahawan harus mengikutu nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan
dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja
sehari pun dalam hidup anda”
Ø Jenis-jenis
Resiko dalam Berbisnis
Jenis-Jenis
Resiko dalam Bisnis
Sebagai seorang pemula, entrepreneur yang akan
berbisnis perlu mengenal beberapa resiko yang sering dijumpai dalam bisnis,
khususnya start-up business, yaitu:
1)
Resiko Murni
Resiko murni adalah resiko yang muncul sebagai akibat
dari sebuah situasi atau keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian.
Beberapa bentuk resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
a)
Resiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki yang
diakibatkan kebakaran, pencurian, penggelapan, dan sebagainya.
b) Kecelakaan
kerja pada proses produksi.
c) Resiko
akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya keracunan dari makanan yang anda
jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita, dan sebagainya.
d) Resiko
operasional lainnya.
e) Bencana alam
(force majeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dan sebagainya.
2)
Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif adalah resiko yang muncul akibat
situasi atau keputusan yang konsekuensinya bisa berupa keuntungan ataupun
kerugian. Contoh resiko spekulatif diantaranya adalah:
a)
Resiko Perubahan Harga
Harga pasar suatu produk, jasa, atau komoditi dapat berubah-ubah.
Ini dapat naik maupun turun. Terkait dengan perubahan harga input, jika harga
input naik, maka perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan marjin
keuntungan. Sebaliknya, jika harga input turun, maka perusahaan dapat mengalami
keuntungan, yaitu berupa kenaikan marjin keuntungan.
Terkait
dengan harga output, jika harga output naik, maka perusahaan akan mengalami
keuntungan karena naiknya marjin keuntungan. Sementara, jika harga output
turun, maka perusahaan akan mengalami kerugian, yaitu berupa penurunan marjin
keuntungan.
b)
Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko yang muncul dari transaksi
kredit, seperti utang dagang. Jika pihak yang kita berikan kredit mengalami
gagal bayar, maka kita akan mengalami kerugian.
F. Prinsip Dalam Kewirausaahaan
Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
Menurut Para Ahli
Menurut
Dhidiek. D. Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Harus
optimis
2. Ambisius
3. Dapat
membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan
putus asa
6. Jangan
takut gagal
7. Kegagalan
pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda.
Sedangkan
khafidhul ulum mengemukakan prinsip kewirausahaan sebagai berikut :
1. Passion
(semangat)
2.
Independan (mandiri)
3. Marketing
sensitivity (kreatif dan inovatif)
4.
Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan )
5. Persisten
(pantang menyerah)
6. High
ethical standart (berdasarkan standar etika)
Apabila
pendapat dhidiek D. Machayudin dan kafidhul ulum tersebut digabungkan, maka
paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1) Jangan
takut gagal
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha di
anolakkan dengan impian seseorang untuk dapat berenang.Walaupun teori mengenai
berbagai gaya berenang sudah dikuasai dengan baik dan literature sudah lengkap,
tidak ada gunanyakalau tidak diikutu dengan nyebur kedalam air (peraktek
berenang). Demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau
tidak terjun paying, sehinggamengalami(berpengalaman), dan sekali lagi jangan
takut gagal, sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2) Semangat
Dari nasehat Harvey mckey (pada nomor 1) hal yang
menjadi penghargaan terbesar bagi wirausahaan bukanlah tujuannya, melainkan
lebih kepada proses dan atau perjalanannya. Dari sarana ini, maka bersemangatlah
dalam usaha anda, pasti kedepannya akan berhasil.
3) Kreatif
dan inovatif
Kreativitas dan inovasi adalah model utama bagi
seorang wirausaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan
berinovasi dalam segala hal. Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang
dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan
kretif berbeda. Selama ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif.
ada yang mengatakan hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki
kratifitas. Kreatifitas bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan
bagi sekelompok orang tertentu.
Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat
ditingkatkan, oleh sebab itu harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak terpendam
dan tidak dapat diwujudkan. Proses berfikir kreatif dilakukan secara sistematis
dan memaluli tahap-tahapan berikut :
1.
pengumpulan informasi
2. proses
inkubasi
3.
melahirkan ide
4. evaluasi
dan tindak lanjut (menjadi wurausaha sukses)
Disamping
kreatif, juga dituntut inovatif, berikut pola pikir inofatif :
1.
Imajinatif
2.
Spekulatif
3.
Konseptual
4.
Interpersonal
5. Impulsif
6. Belajar,
mau bertanya
7. Mencari
8. Reseptif
4) Bertindak
dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko .
Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita
menghindar dari resiko dari yang satu, tetapi memenuhi resiko yang lainnya.
Namun yang harus dipertimbangkan adalah perhitungan dengan sebaik-baiknya
sebelum memutuskan sesuatu, terutama dalam bisnis yang tingkat resikonya
tinggal.
Sering kali menjadi pertimbangan utama dalam berusaha
terutama dalam pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar manfaat
atau keuntungan yang akan di peroleh, tetapi pada seberapa besar kemungkinan
kita mampu menanggung resiko dan seberapa kita mampu menanggung kerugian atas
konsekuensi dari sebuah keputusan.
5) Sabar,
ulet dan tekun
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha
dalah kesabaran dan ketekunan meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan dan kendala, bahkan diremekan oleh orang lain.
6) Harus
optimis
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi
usahawan, sebab kata optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi
kesadaran kita, sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis
bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan semakin
yakin bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.
7) Ambisius
Demikian juga prinsip ambisius, seorang wirausahawan
harus berambisi, apapun jenis usaha yang akan dikelola.
8) Pantang menyerah
/ jangan putus asa
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus
dilakukan kapanpun waktunya. Entah dalam kondisi mendukung maupun kurang
mendukung atau bahkan usaha kita mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus
asa. Orang yang tidak mudah putus asa akan lebih menarik dan dikagumi oleh
orang-orang sekitarnya.
9) Peka
terhadap pasar atau baca peluang pasar
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang
pasar adalah prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar
ditingkat local, regional, maupun internasional.Peluang pasar sekecil apapun
harus di identifikasi dengan baik sehingga dapat mengambil peluang pasar
tersebut dengan baik.
10)
Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang
standar etika yang berlaku secara universal. Yang menjadi perhatian adalah
apakah standar etika yang berlaku disetiap Negara dikenali dengan baik dan
disesuaikan dengan budaya bangsa yang besangkutan. Indonesia memiliki
undang-undang perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu
pegangan dalam etika berbisnis.
11) Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam
berwirausaha. Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat
menghindari ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas
usaha kita.
12) Jujur
Menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan
laku di mana-mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada
seluruh pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di
nomor satukan dalam berusaha.
13) Peduli
lingkungan
Pengusaha harus peduli juga terhadap lingkungan
sekitarnya, turut menjaga kelastarian lingkungan dimana tempat usahanya berada.
G. Fungsi Wirausaha
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian,
dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan
zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran
yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia
berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi
setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi
tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
·
Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil
resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
·
Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
·
Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
·
Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
·
Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau
modal dari luar).
·
Memilih dan menetapkan
kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
·
Mengendalikan secara efektif dan efesien.
·
Mencari dan menciptakan cara baru.
·
Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau
input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
·
Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan
pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan
maksimal.
2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
·
Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari
dan menciptakan peluang usaha.
·
Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan
bagi perusahaan.
·
Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan
masyarakat mauoun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin
dihasilkannya.
·
Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus
peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar